Apartment Di Cikarang Banyak Di minati Investor
Cikarang merupakan satu dari tujuh zona kawasan industri di Kabupaten Bekasi. Perkembangan properti di Cikarang tak lepas dari peran tiga pengembang besar, yakni Jababeka dengan lahan 5.600 hektar, Lippo Cikarang (3.000 hektar), dan Sinar Mas Land yang mengembangkan Kota Deltamas (3.000 hektar).
Di sini beroperasi sekitar 4.000 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 21.000 ekspatriat. Potensi inilah yang coba digarap beberapa pengembang yang membangun serviced apartment.
Stefanus Sehonanda, GM Sales & Marketing PT Puradelta Lestari, Tbk—pengembang Kota Deltamas—menjelaskan, proyek properti paling feasible di kawasan Cikarang adalah hotel dan serviced apartment, karena captive market-nya mencakup Lippo Cikarang, Jababeka, dan Deltamas.
Kota Deltamas sendiri, imbuhnya, telah memiliki dua serviced apartment yang beroperasi, yakni Sancrest dan Sakura Park. “Satu serviced apartment telah mulai dibangun dan masih ada empat yang kami follow up,” kata Stefanus kepada Rumah.com.
“Mayoritas penghuni kedua serviced apartment ini berasal dari Jepang, yakni sekitar 85% – 88%. Umumnya berasal dari perusahaan otomotif. Sisanya lokal, Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura,” katanya
Menurut Stefanus, penghuni serviced apartment umumnya pekerja asing yang tengah ditugaskan di kawasan industri Cikarang. Misalnya, pekerja yang membangun equiptment atau memasang mesin di pabrik yang berada di Cikarang.
Biasanya jumlahnya bisa belasan atau puluhan orang dan tinggal di serviced apartment selama tiga atau empat bulan,” urainya.
Sementara itu, Masahiro Koizumi, Wakil Presiden Direktur PT Puradelta Lestari, Tbk. memaparkan, ada sekitar 700 perusahaan Jepang di Cikarang yang mayoritas bergerak di sektor otomotif.
“Mereka inilah target market kami. Poin penting dari bisnis serviced apartment adalah hospitality. Dan di sini, kami menggunakan standar hospitality Jepang,” tuturnya.
Saat ini, imbuhnya, ada sekitar 20 serviced apartment yang beroperasi di Cikarang dengan tarif berkisar USD2.000 per bulan.
Di lain pihak, Lippo Cikarang, Tbk menggandeng Toyota Tsusho—anak usaha Grup Toyota—dalam mengembangkan serviced apartment Axia. Unit apartemen seluas 40 meter persegi tersebut disewakan USD2.700 per bulan.
Chief Marketing Officer Lippo Cikarang, Stanley Ang mengatakan, harga sewa serviced apartment di Cikarang bisa mencapai dua kali lipat jika dibanding dengan unit serupa yang disewakan di kawasan CBD Jakarta.
Menyitir data yang dirilis Colliers International Indonesia pada akhir 2014, sebuah apartemen dengan ukuran yang sama di kawasan SCBD “hanya” disewakan USD1.379 per bulan.
Berbeda dengan apartemen atau kondominium yang dijual secara strata title, serviced apartment di Cikarang umumnya dikelola sendiri oleh developer.
“Kami mengelola sekitar 3000 hektar lahan di Kota Deltamas. Kami ingin saat seluruh lahan terbangun dan seluruh proyek habis terjual, kami masih memiliki penghasilan berulang (recurring income), salah satunya dari serviced apartment,” kata Stefanus memberi alasan.
Harga Tanah Versus Construction Cost
Perbedaan lain dari serviced apartment di Cikarang dan di kawasan CBD Jakarta adalah “posturnya” yang pendek, hanya setinggi empat atau lima lantai. Menurut Stefanus, hal tersebut lantaran pengembang harus menghitung construction cost (biaya konstruksi) dengan harga tanah.
“Jika gedung makin tinggi, berarti construction cost makin mahal. Konstruksi bangunan yang paling sederhana dan murah paling berkisar empat atau lima lantai,” tuturnya.
Untuk kawasan dengan harga tanah yang masih murah seperti di Cikarang, jelas Stefanus, tidak efektif jika membangun gedung tinggi. Membangun gedung tinggi, lebih efektif dilakukan di kawasan dengan harga tanah yang sangat mahal.
“Developer serviced apartment pun masih melihat perkembangan pasar di Cikarang. Tak semua serviced apartment penuh saat beroperasi. Jadi, supply mengikuti demand,” katanya.
Penyebab Fenomena Tinggi permintaan Apartment di Cikarang
Berdasarkan riset Crushman and Wakefield Indonesia, terdapat 19.400 unit pasokan apartemen yang sudah ada di Bekasi (kota dan kabupaten, termasuk Cikarang dan sekitarnya) atau 14% dari total 138.574 unit apartemen yang tersebar di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Diduga yang mempengaruhi aktifitas pembangunan di Bekasi adalah perubahan referensi lokasi pengembangan apartemen.
Bekasi dan Tangerang merupakan dua kawasan yang paling aktif saat ini dalam hal pembangunan apartemen. Penyebabnya adalah dekatnya jarak Jakarta ke daerah-daerah ini dan penambahan aksesibilitas menuju dan dari daerah-daerah ini. Contohnya adalah dengan menggunakan tol-tol yang baru dan nyaman dilewati, serta jalur kereta.
Karena tingginya jumlah ekspatriat di wilayah Cikarang, Bekasi yang mencapai 10.000 orang lebih dan kebutuhan warga lokal akan apartemen ekslusif adalah hal-hal yang menyebabkan kebutuhan pasokan apartemen di Cikarang, Bekasi masih sangat tinggi. Bahkan seperti dikatakan oleh David Sudjana, Direktur Utama PT. Menara Pelangi (anak perusahaan PT. Mustika Land Group), pasokan yang ada saat ini dirasakan masih kurang untuk kawasan Bekasi.
PT. Menara Pelangi sendiri tengah membangun proyek apartemen Mustika Golf Residence, sebuah proyek yang berada di lahan seluas 4.800 meter persegi milik Jababeka. Apartemen itu akan terintegrasi dengan area bisnis, komersial dan residensial. Beberapa kelebihan apartemen tersebut adalah lokasinya yang berada di antara 4 pintu tol Jakarta-Cikampek, yaitu KM 29, KM 31.7, KM 34.7 dan KM 37. David mengatakan bahwa komposisi konsumen di Cikarang saat ini terdiri dari 40% warga Jakarta, Cikarang, dan Karawang sementara 30% adalah ekspatriat asal Korea, Jepang dan negara Asia lainnya.
Bahkan, apartemen Pasadena Suites milik Lippo Group diborong oleh konsumen. Menurut Stanley Ang, Chief Marketing Officer Orange County, mengungkapkan bahwa ada pembeli yang memborong satu lantai. Diduga, fenomena ini adalah lanjutan dari kesusksesan Irvine Suites dan Westwood Suites, dimana 8 orang memborong 8 lantai. Memang, Pasadena Suites merupakan tower ke 3 yang menyusul pembangunan Irvine Suites dan Westwood Suites yang sukses terjual dengan total Rp. 800 miliar. Pasadena Suites sendiri akan ditawarkan sebanyak 1.000 unit di dua menara dan harga perdana Rp. 14 juta per meter persegi. Ukurannya dimulai dari studio 40 meter persegi dengan harga Rp. 600 juta hingga seluas 128 meter persegi seharga Rp. 1 miliar lebih.
Sama seperti pernyataan David Sudjana, menurut Presiden Direktur PT. Lippo Cikarang Tbk., Meow Chong Loh, penyebab tingginya permintaan apartemen ini karena calon pembeli berasal dari Jakarta, Cikarang, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Singapura, dan lain-lainnya. Mereka termotivasi akan kenaikan harga 7% yang dihasilkan oleh Irvine Suites dan 3% Westwood Suites.
Selain itu, ke depannya, Cikarang tidak hanya akan dihiasi oleh daerah industri, melainkan dipenuhi oleh daerah kuliner dan pusat perbelanjaan. Contohnya adalah ISPI Group akan membangun kawasan kuliner dan pusat perbelanjaan di lahan seluas 200 hektar bernama Cifest Walk.
Cifest walk terdiri dari Cifest Walk, Cifest Hill dan Villa Mutiara CIkarang. Bahkan Komisaris ISPI Group, Preadi Ekarto menyatakan bahwa tahun ini akan dimulai pembangunan Starmoon Culinary Walk dengan konsep kuliner terpadu dimana setiap kafe akan diberi nama sesuai dengan 12 rasi bintang: Capricorn, Aquarius, Pisces, Taurus, Aries, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius.
Tidak aneh jika banyak orang yang memutuskan untuk investasi apartemen di daerah CIkarang. Apa Anda juga tertarik untuk mulai investasi disini?